Karawang, Lintaskarawang.com – Sejumlah warga Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang, mendatangi kediaman Nurdin Syam alias Mr. KiM, CEO Media Lintas Karawang, pada Sabtu (4/1) untuk mengadukan kasus penipuan lowongan kerja ke luar negeri yang menimpa mereka. Para korban menuduh seorang yang diduga pengurus partai politik sebagai pelaku penipuan ini.
Modus penipuan dilakukan dengan menawarkan pekerjaan di luar negeri, seperti di London, Inggris, disertai janji gaji besar. Pelaku meminta uang administrasi dari para korban, dengan total kerugian hampir mencapai lima ratus juta rupiah. Beberapa korban bahkan mengaku telah menyerahkan uang hingga belasan juta rupiah per orang.
“Awalnya kami dijanjikan akan diberangkatkan untuk bekerja di luar negeri dengan gaji besar. Namun setelah menyerahkan uang, pelaku menghilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya,” ujar Dora, salah satu korban.
Mr. KiM menyampaikan keprihatinannya atas kasus tersebut. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap tawaran kerja ke luar negeri yang belum jelas kebenarannya.
“Kejadian seperti ini sangat disayangkan. Saya mengimbau warga agar lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan tawaran kerja bergaji besar yang tidak jelas asal-usulnya. Karawang memiliki Dinas Tenaga Kerja yang bisa menjadi rujukan resmi jika ingin bekerja ke luar negeri,” tegas Mr. KiM.
Ia juga menyarankan agar masyarakat selalu mencari informasi dari instansi resmi sebelum mengikuti program kerja di luar negeri. Hal ini penting untuk menghindari terulangnya kasus serupa di kemudian hari.
Para korban telah melaporkan kejadian ini ke Polres Karawang. Mereka berharap aparat kepolisian segera menangkap pelaku dan memprosesnya secara hukum. Korban juga meminta agar pihak berwenang memberikan perhatian serius terhadap kasus ini.
Kasus penipuan ini menjadi pengingat bagi masyarakat Karawang agar tidak mudah tergiur oleh iming-iming pekerjaan di luar negeri yang ditawarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Langkah pencegahan dan edukasi masyarakat sangat diperlukan agar kasus serupa tidak terulang lagi. (LK)