Karawang, Lintaskarawang.com – Pihak Perum Jasa Tirta II (PJT II) meminta agar jembatan yang berada di sekitar TB 14, Kecamatan Rengasdengklok, segera diperbaiki dan ditinggikan. Jembatan tersebut dinilai bermasalah karena ketinggiannya yang rendah, sehingga mengganggu aliran air yang sangat vital bagi irigasi sawah di wilayah tersebut.
Menurut Ade Suherman, yang akrab disapa Golun, dari SPP Operasional Seksi Rengasdengklok Wilayah II PJT II, jembatan baru tersebut berdasarkan pengamatan mereka, jembatan ini terlalu rendah. “Gildernya saja terendam air, bagaimana bisa aliran air lancar? Apalagi kalau ada sampah dan eceng gondok, pasti akan menyangkut di sini karena eksisting-nya terlalu rendah,” ungkap Ade Golun.
Pihak PJT II sudah berupaya melakukan penanganan darurat dengan mengerahkan personel untuk membersihkan saluran air dari eceng gondok yang menumpuk di sekitar jembatan. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah ancaman terhadap kelancaran irigasi yang sangat diperlukan oleh para petani.
Operasi pembersihan tersebut dipimpin langsung oleh Ade Golun, dengan melibatkan lebih dari 50 anggota yang bekerja sama dengan pengamat sub seksi Karawang, Rudi. Mereka bersama-sama membersihkan saluran air agar dapat kembali berfungsi optimal.
“Kalau jembatan lama, meskipun TMA (Tinggi Muka Air) maksimal, air masih bisa mengalir dengan sisa 20 cm. Tapi jembatan baru ini malah terendam, sehingga jelas menghambat aliran air,” jelas Ade Golun.
Permasalahan ini sudah disampaikan ke pimpinan PJT II dan juga telah bersurat kepada instansi terkait. Menurut Ade Golun, langkah ini diambil agar segera ada tindakan lebih lanjut dari pihak-pihak terkait untuk memperbaiki jembatan tersebut.
“Semoga segera terealisasi, karena ini sangat penting untuk kelancaran suplai air ke ribuan hektar sawah di wilayah Rengasdengklok dan sekitarnya, serta untuk keperluan MCK warga,” harap Ade Golun.
Selain itu, masalah ini juga dianggap bisa berdampak buruk pada ketahanan pangan jika dibiarkan berlarut-larut. Air yang tersumbat akan merusak irigasi, yang berdampak pada produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah dan instansi terkait, diharapkan pembangunan ulang jembatan TB 14 ini dapat segera dilaksanakan, sehingga aliran air kembali normal dan kebutuhan irigasi masyarakat dapat terpenuhi.
“Kami sangat berharap instansi terkait dapat memperhatikan kondisi ini dan segera melakukan perbaikan yang dibutuhkan,” tutup Ade Golun. (Red/D’Kasur)