Karawang, Lintaskarawang.com — Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Karawang resmi menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) ke-IV di Hotel Batiqa, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, pada Kamis (16/10/2025).
Dalam forum tersebut, H. Margono, A.Md., terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPC APDESI Kabupaten Karawang untuk masa bakti berikutnya.
Dalam acara Muscab tersebut turut hadir Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Karawang, Saepulloh.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua DPD APDESI Provinsi Jawa Barat Sukarya WK, Sekretaris DPD Tatang, serta jajaran pengurus DPC APDESI Karawang seperti Sekretaris H. Cecep, M.H., S.Pd., dan Bendahara Hj. Emi Fitria.
Selain itu, sebanyak 70 peserta yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara Ikatan Kepala Desa (IKD) se-Kabupaten Karawang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Ketua DPD APDESI Jawa Barat Sukarya WK berpesan agar para kepala desa senantiasa bekerja dengan amanah serta mengutamakan kepentingan masyarakat.
“Kita sebagai kepala desa harus bekerja secara amanah dan transparan. Apalagi saat ini ada program Jaksa Masuk Desa yang bertujuan untuk mendorong keterbukaan publik di tingkat desa,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPC APDESI Kabupaten Karawang terpilih, H. Margono, A.Md., S.Pd., menyampaikan pentingnya kepala desa agar beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk dalam hal publikasi kegiatan desa.
H.margono pun memberikan kesempatan kepada para awak media yang ingin bertanya, beberapa perwakilan dari awak media pun melontarkan pertanyaan silih berganti,adapun salah satu awak media dari lintas karawang Fitri melontarkan dua pertanyaan kepada ketua terpilih.
itu, Ketua DPC APDESI Kabupaten Karawang terpilih, H. Margono, A.Md., S.Pd., pun menyampaikan pentingnya kepala desa beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk dalam hal publikasi kegiatan desa.
“Saya mendorong seluruh kepala desa di Karawang untuk aktif menggunakan media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Facebook. Tujuannya agar setiap kegiatan desa dapat diketahui masyarakat, sehingga keberadaan kepala desa tidak dianggap sebelah mata,” ungkapnya di hadapan awak media. (Fitri)

















