Jakarta, Lintaskarawang.com – Aksi unjuk rasa menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI berujung ricuh. Ribuan mahasiswa dan masyarakat sipil berhasil menjebol pagar Gedung DPR RI pada Kamis (20/3).
Demonstrasi mahasiswa yang menolak RUU TNI berubah menjadi bentrokan dengan aparat. Massa aksi merobohkan pagar sisi kiri dan kanan gerbang utama DPR RI dan berusaha masuk ke halaman gedung.
Aksi terjadi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, pada Kamis (20/3/2025). Situasi mulai memanas sejak pukul 17.20 WIB, ketika massa membakar gerbang utama.
Demonstrasi diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas serta kelompok masyarakat sipil. Aparat kepolisian dikerahkan untuk mengamankan aksi dan mencegah massa memasuki gedung DPR.
“Kita akan masuk ke DPR! Kita duduki DPR! Masuk bareng, keluar juga harus bareng. Siap?” seru sang orator, disambut oleh sorakan massa yang bersiap merangsek masuk.
Mahasiswa menilai RUU TNI yang baru disahkan memberikan kewenangan lebih besar kepada militer dalam urusan sipil, sehingga berpotensi mengancam demokrasi dan hak asasi manusia.
Awalnya, aksi berlangsung damai dengan orasi. Namun, situasi memanas setelah massa membakar gerbang utama DPR yang akhirnya pihak kepolisian merespons dengan menyemprotkan air menggunakan mobil water cannon.
Bentrokan pun tak terhindarkan, masa yang marah menjebol pagar DPR sampai malam, sampai larut malam para demonstran masih bertahan di lokasi dengan pengamanan ketat dari aparat kepolisian.(anz)