Karawang, Lintaskarawang.com – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang terus berupaya untuk mengembangkan potensi desa wisata, terutama di kawasan Cagar Budaya Nasional Batujaya, Kecamatan Pakisjaya. Pada Rabu, 23 Oktober 2024, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disparbud Karawang, Zaeni, beserta jajaran mengunjungi kawasan tersebut untuk memantau langsung proses penggalian dan pelestarian situs bersejarah.
Kunjungan tersebut mencakup pemantauan ekskavasi di Situs Telagajaya, khususnya Candi Serut yang terletak di Desa Telukbuyung, Kecamatan Pakisjaya. Ekskavasi di situs ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga dan mengungkap sejarah panjang Kabupaten Karawang yang dikenal sebagai pusat peradaban kuno.
Ekskavasi di Situs Telagajaya I dimulai pertama kali pada tahun 2007-2010 dengan fokus pada Telagajaya I A. Selanjutnya, ekskavasi diteruskan di Telagajaya I B, dan kini tengah berlangsung penggalian di Telagajaya I D. Proses penggalian ini direncanakan berlangsung dari 14 Oktober hingga Desember 2024 oleh tim ahli dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX (Jawa Barat) yang bekerja sama dengan warga setempat.
Kawasan Cagar Budaya Nasional Batujaya adalah multicomponent sites, yang artinya terdiri dari berbagai lapisan budaya. Situs ini mencakup peninggalan kebudayaan Buni dari masa prasejarah, serta peninggalan dari masa klasik Hindu-Buddha. Berdasarkan hasil kajian sejarah, kawasan ini menjadi bagian penting dari masa kejayaan Kerajaan Tarumanagara, salah satu kerajaan tertua di Nusantara.
Menurut Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 76/M/2019, kawasan ini memiliki luas 337 hektar yang terdiri atas zona inti, zona penyangga, dan zona pengembangan. Upaya penggalian dan pengembangan ini diharapkan tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga mendukung pengembangan desa wisata di Kabupaten Karawang.
Zaeni mengungkapkan bahwa kunjungan ini adalah bagian dari program Disparbud Karawang untuk memaksimalkan potensi pariwisata sejarah dan budaya di wilayahnya. “Kami berharap kawasan ini bisa menjadi daya tarik wisata yang lebih besar, dengan tetap menjaga kelestarian situs-situs bersejarahnya,” ujar Zaeni.
(LK/Suci)