Karawang, Lintaskarawang.com – Rangkaian tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di Kabupaten Karawang terus berjalan dengan berbagai agenda yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Salah satu tahapan penting yang akan dilaksanakan adalah debat publik untuk kedua Pasangan Calon (Paslon), yang dijadwalkan pada 9 November 2024.
Debat publik ini merupakan momen krusial dalam kontestasi politik, karena melalui forum ini, masyarakat bisa menilai visi, misi, dan pemikiran para calon pemimpin daerah. Namun, keputusan KPU Kabupaten Karawang untuk menunjuk salah satu stasiun Televisi Nasional menuai protes dari tim Paslon Nomor Urut 1, Acep Jamhuri – Gina Fadlia. Tim tersebut menilai stasiun televisi yang dipilih KPU memiliki rekam jejak yang dianggap kurang netral dan dikhawatirkan akan berpihak.
Menanggapi hal ini, aktivis Andri Kurniawan menyampaikan pendapatnya. “Keberatan terkait keberpihakan sebuah stasiun televisi menurut saya cukup aneh. Apa indikator yang membuat Metro TV dianggap berpihak?” ujarnya pada Jumat, (18/10/2024).
Lebih lanjut, Andri menegaskan bahwa yang mengatur skema debat bukanlah stasiun televisi, melainkan KPU melalui moderator dan panelis. “Terlepas dari stasiun televisi yang dipilih, kita sebagai masyarakat cukup menyimak dan menilai jalannya debat nanti,” tambahnya.
Andri juga mengapresiasi langkah KPU Kabupaten Karawang dalam menunjuk Metro TV sebagai stasiun televisi nasional dengan jangkauan luas dan pemirsa yang banyak. “Ini menunjukkan bahwa KPU ingin menyajikan debat dengan kualitas yang baik bagi masyarakat.”
Ia menekankan bahwa kualitas debat publik tidak ditentukan oleh moderator atau panelis, tetapi oleh kemampuan Paslon itu sendiri. “Jika Paslon memiliki kredibilitas dan kompetensi yang baik, apa pun materi yang disajikan oleh panelis pasti bisa dijawab dan dijelaskan dengan baik,” pungkas Andri. (Red)