Viral Tawuran di Sawah, Enam Siswi SMP Karawang Tamat Lebih Cepat!

Karawang, Lintaskarawang.com – Enam siswi SMP di Karawang, harus menerima sanksi tegas berupa dikeluarkan dari sekolah masing-masing setelah terlibat dalam aksi tawuran. Peristiwa yang terjadi pada 16 Januari 2025 lalu menjadi viral di media sosial dan dinilai mencoreng nama baik sekolah.

Video yang beredar memperlihatkan perkelahian fisik antara dua kelompok siswi di area perbatasan Desa Kutaampel dan Tirtajaya, Kabupaten Karawang. Tawuran tersebut berlangsung di area persawahan Desa Medan Karya, Kecamatan Tirtajaya, dan melibatkan pelajar dari beberapa sekolah. Satu siswi berasal dari SMP Pelita Batujaya, dua dari SMP Satap Tirtajaya, serta tiga lainnya dari SMP Negeri 1 Tirtajaya.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Menindaklanjuti insiden tersebut, pihak sekolah bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang memanggil keenam siswi untuk dimintai keterangan. Pertemuan itu turut dihadiri oleh orang tua masing-masing guna mendalami kronologi kejadian.

Kabid Disdikpora Karawang, Yanto, menyatakan bahwa sanksi tegas ini diambil sebagai bentuk pembinaan karena para siswi tersebut telah berulang kali melakukan tindakan yang mengganggu ketertiban sekolah. “Keputusan ini diharapkan dapat memberikan efek jera sekaligus menanamkan rasa tanggung jawab kepada siswa lainnya,” ujar Yanto sebagaimana dilansir Sindonews.com.

Dalam rekaman yang tersebar luas, tampak perkelahian berlangsung satu lawan satu, mengakibatkan beberapa siswi mengalami luka lebam. Pihak sekolah dan Disdikpora menilai bahwa insiden ini sudah di luar batas toleransi.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban, keenam siswi diminta untuk saling meminta maaf dan bersujud di hadapan orang tua mereka. Prosesi ini turut disaksikan oleh unsur Muspika setempat, termasuk Kapolsek Batujaya, Kapolsek Tirtajaya, kepala sekolah, serta perwakilan Disdikpora.

Suasana haru pun tak terhindarkan, di mana beberapa siswi menangis menyesali perbuatannya. Sementara itu, para orang tua menerima keputusan ini dengan berat hati dan memilih untuk tidak memberikan komentar kepada awak media sebelum meninggalkan lokasi.

Disdikpora berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi seluruh pelajar agar lebih berhati-hati dalam bertindak dan menghindari perilaku yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. “Kami akan terus meningkatkan sosialisasi mengenai pentingnya pendidikan karakter dan kedisiplinan di sekolah,” pungkas Yanto. (LK)

 

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *