Karawang, Lintaskarawang.com – 28 Desember 2024. Menyambut tahun 2025, PT. Hayashi, sebuah perusahaan pelatihan berbasis kompetensi yang telah berdiri sejak tahun 2018, mengumumkan program terbaru berupa pelatihan dan sertifikasi pengelola desa wisata. Program ini dirancang untuk mendukung pengembangan desa wisata di Jawa Barat dan akan merujuk pada Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 86 Tahun 2024.
Direktur PT. Hayashi, Ade Hasan, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung kemajuan sektor pariwisata berbasis komunitas. “Kami percaya bahwa pengelolaan desa wisata yang profesional dan berbasis kompetensi akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus melestarikan budaya dan lingkungan,” ujarnya.
Program pelatihan ini akan segera diluncurkan di Bandung bersama dengan para penggiat desa wisata wilayah Priangan. Dengan kolaborasi antara instruktur metodologi pelatihan dan praktisi desa wisata UNESCO yang tergabung dalam Ikatan Instruktur Indonesia, PT. Hayashi optimis program ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
PT. Hayashi telah memiliki rekam jejak yang kuat dalam bidang pelatihan dan sertifikasi. Sejak tahun 2021, perusahaan ini fokus pada Diklat Profesi dengan orientasi sertifikasi LSP-BNSP, termasuk instruktur metodologi pelatihan dan tenaga kepelatihan. Selama tahun 2024, PT. Hayashi telah menyelenggarakan tiga angkatan pelatihan dengan total 101 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Pelatihan pengelola desa wisata akan mencakup berbagai skema kompetensi, seperti manajer lembaga pelatihan, instruktur metodologi, serta pengelolaan aktivitas rekreasi berbasis komunitas. Selain pelatihan, peserta juga akan mengikuti asesmen yang diselenggarakan melalui kerja sama dengan LSP Kepariwisataan, bagian dari jejaring usaha PT. Hayashi.
“Kami berharap program ini dapat menjadi langkah nyata dalam mendorong desa-desa wisata di Jawa Barat untuk semakin berkembang dan bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” kata Ade Hasan.
Peluncuran program ini diharapkan menjadi momen penting dalam memperkuat sektor pariwisata Jawa Barat yang berkelanjutan, sekaligus mendukung visi pemerintah dalam meningkatkan daya saing sumber daya manusia di bidang pariwisata. (LK)