Karawang, Lintaskarawang.com – Orang tua pasien, Iyus, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelayanan RSUD Karawang terhadap putrinya, Kholisoh, (17) yang sedang sakit. Kholisoh, warga Kp Sukaseri Barat, RT 009/004, Desa Sarimulya, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, menggunakan BPJS Kesehatan gratis.
Dengan alasan ruangan penuh, pasien hanya dirawat di ruang fasilitator. Ketika kondisinya belum sembuh total, dokter tiba-tiba menyuruh pulang pasien tersebut tanpa memberikan obat.
“Iya, kami sangat kecewa dengan pelayanan RSUD Karawang. Putri saya pulang dengan tangan hampa karena tidak diberikan obat,” ungkap Iyus.
Ketika pasien pulang ke rumah, kondisinya justru memburuk. Pihak keluarga merasa kesal karena RSUD Karawang tidak bertanggung jawab atas kondisi pasien dan tidak memberikan obat yang dibutuhkan.
“Mau sembuh gimana kalau tidak diberikan obat untuk diminum? Biasanya RSUD memberikan obat saat pasien pulang,” tambah Iyus.
Mendapat informasi tersebut, awak media mencoba mewawancarai sejumlah keluarga pasien di rumahnya. Mereka mengungkapkan bahwa untuk cepat masuk ruangan, minimal harus memberikan uang sebesar Rp 50 ribu kepada oknum security RSUD.
Perlakuan kurang optimal terhadap pasien BPJS gratis menunjukkan bahwa RSUD Karawang diduga materialistis dan pilih kasih. Manajemen RSUD Karawang harus mendapatkan teguran dari pihak yang berwenang.
“Pelayanan setara dalam hal kesehatan adalah hak rakyat Indonesia. RSUD Karawang seharusnya tidak memandang sebelah mata pasien BPJS kesehatan gratis,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, awak media belum berhasil mengkonfirmasi pihak RSUD Karawang. (Lk/Nung)