Karawang, Lintaskarawang.com – Sabtu, 22 Maret 2025, Pondok Pesantren Tahfidz Daarussu’ada di Talagasari, Karawang, Jawa Barat, mengadakan acara kepulangan santri angkatan pertama setelah menjalani program tahfidz Qur’an dengan metode Al-Miftah Lil-Ulun Sidogiri. Acara ini juga diiringi dengan demonstrasi metode yang diterapkan di pesantren tersebut, yang telah membimbing para santri untuk menghafal Al-Qur’an dengan target 30 Juz dalam kurun waktu enam tahun.
Acara ini menandai tahun kedua pelaksanaan program tahfidz Qur’an di pesantren tersebut. Tahun ini, jumlah santri yang mengikuti program mencapai 55 orang, dengan total 7 orang ustadz yang berperan dalam membimbing mereka. Santri yang bergabung berasal dari berbagai daerah, seperti Karawang, Subang, Garut, dan Bandung, memperlihatkan antusiasme yang tinggi terhadap pendidikan tahfidz.
Dalam sambutannya, Mahfudin Daud, pengasuh yayasan Pondok Pesantren Daarussu’ada, menyampaikan bahwa program tahfidz ini memiliki target utama selama 6 tahun untuk mencapai 30 Juz. Namun, seiring dengan perkembangan dan peningkatan kualitas pembelajaran, program ini diperpanjang menjadi 8 tahun dengan penambahan dua tahun pengabdian, menjadikannya program pendidikan dengan durasi total 10 tahun.
“Dengan adanya tambahan waktu dua tahun, kami berharap santri dapat lebih mendalami dan memahami Al-Qur’an secara menyeluruh, tidak hanya dari segi hafalan tetapi juga pemahaman dan pengamalan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari,” kata Mahfudin Daud.
Para santri yang telah menyelesaikan program ini diharapkan tidak hanya menjadi penghafal Al-Qur’an, tetapi juga dapat menjadi teladan dan pengajar bagi generasi berikutnya. Pondok Pesantren Tahfidz Daarussu’ada berharap dapat terus memberikan kontribusi bagi kemajuan pendidikan Islam di Indonesia, khususnya dalam melahirkan penghafal Al-Qur’an yang berkualitas.
Acara ini dihadiri oleh para orang tua santri, alumni, serta masyarakat setempat yang turut merayakan keberhasilan santri dalam menyelesaikan tahfidz Qur’an angkatan pertama. Dengan demonstrasi metode Al-Miftah Lil-Ulun Sidogiri, pesantren ini menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas dalam bidang agama, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas.
(Ripai)