Karawang, lintaskarawang.com – Pembangunan infrastruktur di Dusun Kosambi Lawang, Desa Gebangjaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, menuai keluhan dari warga setempat. Proyek rabat beton yang menggunakan dana desa tahap II tahun anggaran 2024, dengan anggaran sebesar Rp 105,600 juta, dianggap tidak memenuhi standar kualitas yang diharapkan.
Pembangunan rabat beton tersebut, yang direncanakan selesai dalam waktu 20 hari kalender dengan volume panjang 400 meter, lebar 1,2 meter, dan ketebalan 0,10 meter, dinilai tidak dilakukan sesuai prosedur yang baik. Seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan bahwa dasar pembangunan tidak menggunakan best cost, hanya mengandalkan campuran sirtu (pasir batu), tanpa lapisan plastik sebagai penahan.
“Sejak awal sudah terlihat bahwa ini seperti pekerjaan asal jadi. Tidak ada lapisan plastik yang dipasang sebelum pengecoran, sehingga sekarang sudah terlihat retak-retak di beberapa bagian, padahal belum lama selesai dikerjakan,” ungkapnya dengan nada kecewa, Senin (2/8/9/2924).
Retakan pada coran beton ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kualitas bangunan tidak akan bertahan lama, sehingga warga mempertanyakan pengawasan selama pengerjaan proyek tersebut. Mereka khawatir jika dana desa yang dialokasikan tidak digunakan dengan benar, akan berdampak buruk pada kualitas hasil akhir pembangunan.
“Kami berharap dana yang telah dialokasikan dapat menghasilkan kualitas yang baik. Jangan sampai anggaran yang besar justru menghasilkan pekerjaan yang buruk,” tambah warga lainnya.
Warga juga menuntut transparansi dari pihak desa terkait penggunaan dana desa yang sudah disalurkan untuk proyek tersebut. Mereka meminta penjelasan mengapa proyek tersebut tidak sesuai harapan dan siapa yang bertanggung jawab.
Situasi ini menambah daftar panjang keluhan warga terhadap proyek infrastruktur yang dikerjakan dengan dana desa. Pemerintah desa diharapkan lebih serius dalam mengawasi pelaksanaan proyek demi kepentingan masyarakat.
“Semua pihak terkait harus segera turun tangan. Kami tidak ingin jalan ini cepat rusak dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat,” pungkas seorang tokoh masyarakat setempat.
Diharapkan, dengan adanya keluhan ini, pemerintah desa dan pihak terkait dapat mengambil langkah konkret untuk mengevaluasi dan memperbaiki kualitas pekerjaan yang telah dilakukan. (Red)