Karawang, Lintaskarawang.com — Dugaan praktik penipuan kembali mencuat di wilayah Kabupaten Karawang. Kali ini, kasus bermula dari penyewaan mobil jenis pickup milik warga bernama Saeful Farid, warga Dusun 2, RT 09/RW 003, Desa Kalibuaya, yang hingga kini belum juga kembali setelah disewa oleh seseorang yang disebut bernama Bedo sekitar dua minggu lalu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Lintaskarawang.com, kendaraan tersebut disewa dengan tarif Rp350 ribu per 24 jam, namun hingga saat ini belum dikembalikan dan penyewa pun sulit dihubungi.
Kasus ini semakin mencurigakan lantaran hubungan antara pemilik mobil dan penyewa berawal dari perantara keluarga Bedo. Disebutkan, Srfdn—menantu Bedo—bersama anaknya, LN, memperkenalkan Bedo kepada Saeful Farid dengan alasan ingin menyewa kendaraan untuk keperluan kerja. Bedo sendiri diketahui ikut bersama anak dan menantunya yang tinggal di wilayah Kalibuaya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, setelah transaksi berlangsung, kendaraan tersebut tidak kunjung dikembalikan. Saeful Farid mengaku sudah berulang kali berupaya menghubungi Bedo maupun pihak keluarga yang memperkenalkan, tetapi tidak ada kabar maupun itikad baik dari penyewa hingga kini.
“Awalnya saya percaya karena dikenalkan sama keluarga dekatnya sendiri. Tapi sekarang mobil saya dibawa, gak tahu kemana, sudah dua minggu gak pulang,” ujar Saeful Farid dengan nada kecewa saat memberikan keterangan kepada Lintaskarawang.com, Sabtu (11/10/2025).
Kecurigaan pun menguat bahwa kasus ini tidak dilakukan secara individu. Ada dugaan kuat bahwa melibatkan beberapa anggota keluarga, mengingat hubungan antar pihak yang saling mengenal. “Jangan-jangan ini memang sudah direncanakan, satu komplotan keluarga,” tambah Saeful.
Lebih jauh, informasi yang diterima redaksi menyebutkan bahwa Bedo juga diduga terlibat dalam kasus penipuan tenaga kerja, sehingga banyak pihak yang kini tengah mencari keberadaannya. Dugaan ini memperkuat indikasi bahwa modus yang dijalankan tidak hanya sebatas penyewaan kendaraan, tetapi juga bisa berkaitan dengan tindak penipuan lintas kasus.
Warga berharap aparat penegak hukum segera turun tangan mengusut kasus ini secara tuntas. Mereka khawatir jika tidak segera ditangani, akan ada korban baru yang tertipu dengan modus serupa.
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi sewa menyewa tanpa identitas dan jaminan yang jelas. (LK)