Karawang, Lintaskarawang.com – Dalam wawancara langsung, Dr. Eka Azwinda, Sp.N dari RSUD Jatisari Kabupaten Karawang, menjelaskan pentingnya penanganan cepat bagi pasien yang mengalami gejala stroke dan gangguan saraf, terutama akibat sumbatan pada pembuluh darah dan kompresi saraf di tulang belakang. Berikut adalah rangkuman hasil wawancara yang disampaikan oleh Dr. Eka Azwinda kepada wartawan:
Pertanyaan Mengenai Penanganan Stroke
Wartawan menanyakan, “Apa langkah pertama yang harus diambil jika diduga terjadi stroke?” Dr. Eka Azwinda menjawab, “Segera bawa pasien ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) tanpa menunda waktu. Penanganan cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.”
Ia menambahkan bahwa jika stroke disebabkan oleh sumbatan, penanganan yang dapat dilakukan di IGD antara lain pemberian obat trombolisis. “Trombolisis harus dilakukan dalam waktu maksimal 4,5 jam sejak gejala muncul,” jelasnya. Untuk prosedur loading dengan pengencer darah (aspirate), ia menyarankan agar dilakukan dalam waktu dua hari (2×24 jam), karena penanganan yang lebih cepat akan mengurangi risiko timbulnya gejala sisa.
Pertanyaan Mengenai Gangguan Saraf Kejepit
Dalam pertanyaan selanjutnya, wartawan meminta penjelasan tentang gangguan akibat saraf kejepit. Dr. Eka Azwinda menerangkan bahwa kondisi ini sering terjadi pada daerah tulang belakang baik di area cervical, thoracal, maupun lumbal akibat kompresi yang dapat disebabkan oleh posisi duduk yang tidak tepat atau aktivitas mengangkat beban berat.
“Pada kondisi normal, antar tulang memiliki celah yang cukup untuk melindungi saraf. Namun, jika terjadi penyempitan, saraf yang terjepit bisa menimbulkan gejala seperti nyeri pinggang, kebas di paha, atau bahkan infeksi seperti spondylitis tibi,” ujar Dr. Eka Azwinda. Ia juga menyebutkan bahwa dalam praktik di poli, rata-rata terdapat 17 hingga 20 pasien per hari dengan keluhan terkait, dengan beberapa hari mencapai 34 pasien. Kebanyakan pasien yang datang adalah berusia antara 35 hingga 50 tahun, terutama dari kalangan pekerja fisik.
Anjuran Pencegahan dan Perubahan Gaya Hidup
Dr. Eka Azwinda juga memberikan pesan pencegahan kepada masyarakat. Ia menyarankan agar:
Menjaga pola makan yang seimbang dan cukup istirahat.
Rutin berolahraga untuk meningkatkan sirkulasi darah.
Bagi penderita penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung, rutin melakukan kontrol dan mengonsumsi obat sesuai anjuran untuk mencegah risiko stroke.
“Segera cari pertolongan medis jika ada keluhan seperti sakit kepala hebat, kelemahan mendadak, atau gangguan koordinasi. Jangan menunda untuk ke IGD,” tegasnya.
Dr. Eka Azwinda juga menekankan agar masyarakat tidak melakukan pemijatan atau urut secara sembarangan pada kasus gangguan saraf yang sudah parah, karena tindakan tersebut dapat memperburuk kondisi dan menyebabkan komplikasi serius.
Kesimpulan
Wawancara langsung ini menggarisbawahi pentingnya deteksi dini dan penanganan cepat terhadap gejala stroke dan gangguan saraf. Dr. Eka Azwinda, Sp.N mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat dan segera mencari pertolongan medis ketika mengalami gejala yang mencurigakan, guna mengurangi risiko komplikasi yang dapat mengganggu kualitas hidup.