Karawang, Lintaskarawang.com – Pada Selasa, 5 November 2024, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto menerima Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, MA., Ph.D di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur. Dalam pertemuan tersebut, Panglima TNI menekankan pentingnya menjaga dan mereboisasi hutan di Indonesia, yang mencapai luas 125 juta hektar, untuk menghindari perambahan ilegal. Untuk itu, Jenderal Agus berencana mengerahkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan dalam menjaga kelestarian hutan serta melakukan reboisasi di kawasan yang sudah gundul.
Tidak menunggu lama, arahan tersebut langsung direspons cepat oleh Koramil Pangkalan di Kabupaten Karawang. Koramil Pangkalan yang menaungi Kecamatan Pangkalan dan Kecamatan Tegalwaru segera menurunkan Babinsa Desa Cintalaksana, Serma Acep, untuk melaksanakan program reboisasi. Serma Acep yang mendapat instruksi dari Danramil Pangkalan Kapten Inf. Moh Sya’in, segera turun ke lapangan pada Jumat, 15 November 2024, di kawasan Pegunungan Sanggabuana.
Pagi itu, Serma Acep bersama masyarakat sekitar membawa ratusan bibit tanaman kehutanan dan buah untuk ditanam di Blok Dindingari, Desa Cintalaksana, wilayah yang menjadi tanggung jawabnya sebagai Babinsa. Kawasan tersebut termasuk dalam pengelolaan Perum Perhutani BKPH Pangkalan, KPH Purwakarta, Divisi Regional Jawa Barat Banten, serta berbatasan dengan Resimen Latihan Tempur (Menlatpur) Kostrad Sanggabuana.
Serma Acep bersama kelompok Sanggabuana Wildlife Ranger dan komunitas Baraya Sanggabuana melakukan rehabilitasi pada blok-blok hutan yang gundul, khususnya yang merupakan habitat satwa langka. “Beberapa blok hutan di Sanggabuana sudah gundul dan terjadi alih fungsi lahan menjadi perkebunan. Perlu reboisasi terutama dengan tanaman kehutanan sebagai sumber pakan alami satwa liar dan memperbaiki tata air di hutan,” ujar Serma Acep di Puncak Sempur.
Selain itu, Serma Acep menyampaikan bahwa berbagai satwa langka seperti macan tutul, owa jawa, dan beberapa jenis elang termasuk elang jawa, masih hidup di kawasan tersebut. “Kami harus melanjutkan langkah-langkah Kasad yang sudah beberapa kali menanam pohon dan melepas liar elang jawa di Sanggabuana. Kami di lapangan tentunya siap menjaga hutan sebagai sumber air dan oksigen bagi masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Komarudin, anggota Sanggabuana Wildlife Ranger dari Sanggabuana Conservation Foundation (SCF), menyambut baik keterlibatan TNI dalam menjaga dan merehabilitasi hutan. Menurutnya, kerjasama dengan TNI, khususnya Babinsa Koramil Pangkalan, akan memperkuat upaya mereka selama ini dalam patroli, reboisasi, dan edukasi masyarakat di sekitar hutan.
Komarudin atau akrab disapa Koko, menambahkan bahwa bibit yang ditanam bersama Babinsa bukan hanya tanaman kehutanan tetapi juga buah-buahan asli Jawa Barat seperti petai, jengkol, dan durian. “Diharapkan saat pohon-pohon ini berbuah, masyarakat bisa memanfaatkannya sebagai sumber penghasilan tanpa harus merusak hutan dengan penebangan,” ujar Koko menutup.
(Red)