Karawang, Lintaskarawang.com – Untuk melengkapi kajian keanekaragaman hayati di Pegunungan Sanggabuana, SCF (Sanggabuana Conservation Foundation) terus melakukan pendataan satwa prioritas di kawasan hutan dataran tinggi Karawang. SCF baru-baru ini mencatat kepadatan dan populasi Owa Jawa di tiga blok hutan di Pegunungan Sanggabuana.
Owa Jawa (Hylobates moloch), bersama dengan macan tutul jawa (Panthera pardus melas) dan elang jawa (Nisaetus bartelsi), adalah tiga satwa prioritas di kawasan Pegunungan Sanggabuana. Primata kelabu tanpa ekor ini termasuk satwa endemik Jawa yang terancam punah, dengan status “Endangered” (EN) menurut IUCN Red List, serta masuk dalam kategori Appendiks I CITES.
Pada Maret hingga Juni 2024, tim SCF bersama Baraya Sanggabuana melakukan survei populasi dan kepadatan Owa Jawa di tiga blok hutan tersebut. Dengan dukungan Yayasan Swaraowa, mereka berhasil mendata 13 kelompok Owa Jawa.
“Pendugaan dari 13 kelompok yang diidentifikasi menunjukkan ada 41 individu,” ujar Deby Sugiri, Plt Direktur Eksekutif SCF. Deby menjelaskan bahwa metode yang digunakan adalah triangulasi atau vocal count, yang umum digunakan dalam survei primata. Data ini akan digunakan untuk menyusun program pelestarian dan perlindungan Owa Jawa di kawasan tersebut.
“Kami akan melanjutkan pendataan ini secara lebih rinci, termasuk mendata populasi kelompok, densitas, individu, preferensi pakan, penggunaan ruang, dan kelompok umur Owa Jawa di seluruh kawasan Pegunungan Sanggabuana. Harapannya, data yang lebih komprehensif dapat diperoleh,” jelas Deby.
Selain Owa Jawa, kawasan Pegunungan Sanggabuana juga menjadi habitat bagi primata lain, seperti Lutung Jawa, Surili, Kukang Jawa, dan Monyet Ekor Panjang. Dalam pendataan sebelumnya, ditemukan 339 jenis satwa liar di kawasan ini, di mana 51 di antaranya dilindungi berdasarkan Permen 106/2018.
Arif Setiawan, CEO/Co-Founder Yayasan Swaraowa, menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan metode survei primata tahun lalu. “Kami ingin membangun jejaring pegiat konservasi Owa di Indonesia untuk saling membantu melestarikan jenis-jenis Owa. Kegiatan ini memberikan kontribusi penting untuk mengumpulkan data ilmiah tentang Owa Jawa di Gunung Sanggabuana, yang dapat menjadi panduan strategi konservasi berikutnya. Selamat untuk teman-teman Sanggabuana, semoga ini juga menginspirasi orang lain untuk berkontribusi melestarikan Owa Jawa, yang menjadi kebanggaan warga Karawang dan sekitarnya,” tutur Arif Setiawan yang akrab disapa Wawan. (Red)