Ustad Hanan Attaki Gelar Kajian di Karawang, Diprotes LBH Arya Mandalika

banner 468x60

Karawang, Lintaskarawang.com – Sabtu, 13 Juli 2024. Ustad kaum muda Hanan Attaki kembali mengadakan kajian di salah satu hotel ternama di Kabupaten Karawang, Resinda. Acara ini mendapat sambutan meriah dari para jemaah muda, baik ikhwan maupun akhwat. Sekitar 1.000 orang hadir dalam acara tersebut, mencerminkan antusiasme besar dari masyarakat.

Namun, acara ini tidak lepas dari kontroversi. Salah satu Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Karawang, Arya Mandalika, yang dipimpin oleh Hendra, merasa prihatin dan menyayangkan terselenggaranya acara tersebut. Hendra, yang biasa dipanggil Bang Hendra, awalnya berencana membubarkan acara, namun berhasil dilerai oleh petugas keamanan hotel.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

“Kekecewaan saya besar karena dalam acara tersebut tidak ada pemisahan antara jemaah akhwat dan ikhwan dalam satu ruangan. Bahkan pelaksanaan shalat dan tempat pengambilan air wudhu juga bercampur jadi satu. Ini tidak sesuai dengan syariah dalam ajaran Islam,” pungkas Hendra.

Pertanyaan kemudian muncul mengenai siapa yang bertanggung jawab atas kesalahan ini. Apakah dari panitia atau pihak Hotel Resinda? Dengan biaya acara sebesar 130 ribu per orang yang diselenggarakan secara mandiri tanpa sponsor, Hendra merasa pihak hotel seharusnya bisa menyesuaikan acara dengan lebih baik.

Afrian, yang merupakan panitia acara tersebut, memberikan klarifikasi kepada awak media. Ia menjelaskan bahwa panitia sudah berusaha memisahkan antara jemaah ikhwan dan akhwat dengan menggunakan tali pembatas (queue line) selama acara berlangsung, termasuk dalam pengambilan air wudhu.

“Kami juga tidak mengizinkan anak di bawah usia 7 tahun untuk mengikuti kajian ini,” ungkap Afrian. Ia menambahkan bahwa panitia telah berusaha keras untuk menjaga ketertiban dan kesesuaian acara dengan ajaran Islam, meski menghadapi berbagai tantangan.

Acara kajian yang diadakan oleh Ustad Hanan Attaki ini memang berhasil menarik banyak perhatian, baik dari segi jumlah peserta maupun isu-isu yang timbul. Terlepas dari protes yang muncul, antusiasme peserta menunjukkan adanya kebutuhan besar akan kajian-kajian keagamaan di kalangan kaum muda.

Meski demikian, kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi penyelenggara acara keagamaan lainnya untuk lebih memperhatikan detail-detail yang berkaitan dengan pelaksanaan sesuai syariah. Kolaborasi antara panitia dan pihak penyelenggara tempat acara sangat diperlukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Dengan begitu, diharapkan kajian keagamaan berikutnya dapat berlangsung dengan lebih baik dan sesuai dengan kaidah Islam, sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi para jemaah yang hadir. (Andi Ayu)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *