Program Revitalisasi SDN Jayamakmur I Disorot: Pekerjaan Diduga Asal-asalan, Pondasi Kopong dan Minim Kualitas

- Penulis

Kamis, 16 Oktober 2025 - 03:05

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Karawang, Lintaskarawang.com -Program bantuan pemerintah untuk revitalisasi satuan pendidikan kembali menuai sorotan tajam. Kali ini, proyek Revitalisasi Pembangunan Ruang UKS dan Ruang Perpustakaan SDN Jayamakmur I, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, menjadi bahan perbincangan publik lantaran diduga dikerjakan secara asal-asalan dan tidak sesuai standar teknis konstruksi.

Berdasarkan data yang diperoleh redaksi, proyek tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025, dengan nilai bantuan mencapai Rp377.000.000 (Tiga Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Rupiah). Pekerjaan ini dilaksanakan oleh Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) SDN Jayamakmur I dengan jangka waktu pelaksanaan selama 90 hari kalender, terhitung Oktober hingga Desember 2025.

Namun, di lapangan muncul berbagai temuan yang memicu kritik tajam dari masyarakat setempat. Pada bagian pondasi bangunan, tampak jelas hasil pengecoran yang kopong dan diduga minim campuran semen. Kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran serius terhadap kekuatan struktur yang menjadi tumpuan bangunan baru tersebut.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat dokumentasi berupa video dan foto ditunjukkan kepada Fredi, seorang pengusaha sekaligus ahli konstruksi, ia mengungkapkan bahwa proses pengecoran dilakukan tanpa menggunakan alat vibrator, sehingga campuran beton tidak merata dan tidak padat sempurna.

“Itu pondasinya kopong karena waktu dicor tidak pakai vibrator. Setelah itu cuma diplester biar kelihatan rapi. Padahal kalau dites tekan, pasti ketahuan hasilnya lemah,” ujar Fredi menanggapi hasil dokumentasi tersebut.

Lebih lanjut, Tedi juga menjelaskan bahwa campuran adukan semen yang digunakan terlihat tidak sesuai takaran ideal. “Biasanya campuran semen 1 banding 2 ember pasir. Tapi di lapangan seperti lebih banyak pasirnya, jadi adonannya lembek dan tidak kuat,” tambahnya.

Baca Juga:  HASIL PENELITIAN DAN FOTO DIPAKAI TANPA IZIN SCF DAN PENELITI SANGGABUANA MENGGUGAT PT KMM SECARA PIDANA DAN PERDATA

Menurut pedoman teknik konstruksi, campuran standar semen, pasir, dan kerikil (split) untuk beton kolom adalah 1:1,5:2,5 atau 1:1,5:3 untuk memperoleh kekuatan tinggi. Sementara campuran 1:2:3 hanya menghasilkan mutu sedang dan umumnya digunakan untuk pekerjaan non-struktural.

Rasio 1:1,5:2,5 direkomendasikan untuk kolom dan balok yang membutuhkan kekuatan ekstra dalam menahan beban. Penggunaan perbandingan yang tidak tepat, apalagi tanpa rangka besi penguat yang optimal, dapat membuat beton menjadi rapuh, retak, bahkan berpotensi roboh dalam jangka waktu singkat.

“Campuran yang tidak sesuai standar itu sangat berisiko. Beton bisa rapuh dan tidak mampu menahan beban struktural. Apalagi kalau pondasi sudah kopong, harusnya segera dibongkar dan dicor ulang,” tegasnya.

Ia menilai, jika kualitas pekerjaan tidak segera diperbaiki, maka proyek tersebut bisa membahayakan keselamatan siswa dan guru ketika bangunan mulai digunakan.

“Kalau pondasinya saja sudah kopong, ini wajib dibongkar dan dicor ulang. Jangan tunggu sampai roboh baru bertindak,” ujarnya.

Proyek yang sejatinya bertujuan untuk meningkatkan kualitas sarana pendidikan justru dinilai berpotensi mencoreng citra program Revitalisasi Satuan Pendidikan Tahun 2025. Publik menilai, pengawasan dari pihak terkait masih lemah dan perlu ditingkatkan.

Selain itu, Ia juga mendesak agar dilakukan uji tekan beton (compressive test) untuk memastikan kekuatan struktur sesuai dengan spesifikasi teknis. Langkah ini dianggap penting agar dana ratusan juta rupiah dari APBN tidak sia-sia akibat pekerjaan yang asal jadi dan tidak berdaya guna.

“Jangan sampai proyek bantuan pemerintah ini hanya jadi ajang formalitas. Uang negara yang besar harus menghasilkan bangunan yang kokoh, aman, dan bermanfaat bagi anak-anak sekolah,” pungkasnya. (LK)

 

 

Berita Terkait

Bongkar! Oknum Bank di Karawang Diduga Tilep Dana KUR Hingga Puluhan Juta
Polemik Anggaran Desa Mulyajaya: Nominal Ambulans Gagal Direalisasi, Kini ‘Disulap’ Jadi Pembangunan Jalan
Kasus Perundungan di SMPN 2 Rengasdengklok Diselesaikan Secara Kekeluargaan
Dugaan Pungli PTSL di Cadas Kertajaya Terkuak, Warga Bayar Jutaan Demi Sertifikat
Diduga Ada Kejanggalan Dana Desa, Pengadaan Ambulans Mulyajaya Hilang Jejak, Proyek Berubah Jadi Jalan?
SMPN 1 Ciampel Disorot, Lintaskarawang.com Minta Klarifikasi Penggunaan Dana BOS 2024–2025
Ratna Juwita, Potret Bidan Muda Yang Mempunyai Bakat Seni Musik
BUMDes Rahayu Cikampek Timur Gelar Bimtek Peternakan Domba untuk Tingkatkan Kapasitas Peternak Lokal
Berita ini 44 kali dibaca
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Sabtu, 15 November 2025 - 12:14

H. Maslani Resmi Nahkodai DPC PSIB Karawang Periode 2025–2030

Kamis, 13 November 2025 - 14:05

Lapas Kelas IIA Karawang Resmikan Unit Laundry Gratis, Jadi Pilot Project Nasional Peningkatan Kebersihan Warga Binaan

Rabu, 12 November 2025 - 08:53

Kosgoro Rayakan HUT ke 68 Tingkat Jawa Barat di Karawang, Tanam 1.000 Pohon untuk Indonesia Hijau

Sabtu, 8 November 2025 - 09:47

Natala Sumedha Cek Hasil Pembangunan Rumah Rutilahu di Telukjambe Barat

Jumat, 7 November 2025 - 12:31

Wamendagri Apresiasi Efisiensi Anggaran dan Perampingan Birokrasi di Karawang

Jumat, 7 November 2025 - 11:58

BUMDes Rahayu Cikampek Timur Gelar Bimtek Peternakan Domba untuk Tingkatkan Kapasitas Peternak Lokal

Selasa, 4 November 2025 - 16:32

Sosialisasi Pilkades Digital 2025 Digelar, Bupati Karawang Dorong Transparansi dan Persiapan Matang

Senin, 3 November 2025 - 08:44

Diduga Salah Lokasi dan Satukan Anggaran Dua Unit, Proyek Rutilahu di Sindangmulya Dinilai Langgar Aturan

Berita Terbaru