Karawang, Lintaskarawang.com – Pelatih Selam (Diving) yang juga instruktur selam berlisensi internasional asli putra Karawang, Hadid Suherman, S.E., M.Or., menyampaikan pandangannya terkait tata kelola organisasi olahraga yang ideal, khususnya dalam lingkup Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Menurutnya, salah satu daerah yang patut dicontoh dalam hal ini adalah KONI Kota Bogor.
Dalam keterangannya pada Kamis (24/4/2025), Hadid mengungkapkan bahwa dirinya pernah menjadi bagian dari kepengurusan KONI Kota Bogor selama dua periode. Ia menyebut, mayoritas pengurus KONI di kota hujan tersebut adalah praktisi olahraga, seperti mantan atlet dan pelatih yang bahkan masih aktif melatih hingga kini.
“Ketua KONI sebelumnya pun berasal dari kalangan atlet dan pelatih. Jadi mereka paham betul kebutuhan dan perjuangan pelaku olahraga,” ujar Hadid.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan, dengan komposisi kepengurusan yang seperti itu, prestasi olahraga Kota Bogor terus mengalami peningkatan, baik di tingkat Porprov Jawa Barat, PON, hingga kancah internasional. Banyak atlet dari Bogor yang memperkuat tim nasional Indonesia di berbagai ajang.
Yang tak kalah penting, menurut Hadid, adalah perhatian terhadap kesejahteraan atlet dan pelatih. “Atlet yang meraih medali emas diberi bonus Rp100 juta. Kalau dua emas, ya Rp200 juta. Pelatihnya dapat 75 persen dari jumlah itu,” jelasnya.
Hadid memberi contoh, jika seorang pelatih berhasil mengantarkan atletnya meraih lima medali emas, maka ia akan menerima bonus Rp375 juta, belum termasuk dari medali perak dan perunggu. “Dan itu benar-benar direalisasikan, bukan sekadar janji di atas kertas,” tegasnya.
Ia pun bersyukur pernah menjadi bagian dari sistem yang transparan dan adil itu. “Alhamdulillah, saya termasuk pelatih yang mendapat bonus tersebut. Bahkan sampai sekarang, atlet dan pelatih masih menerima insentif bulanan secara rutin,” ungkapnya.
Hadid berharap Karawang bisa belajar dari sistem yang diterapkan di Kota Bogor. “Kalau ada daerah yang pembinaannya bagus dan prestasinya meningkat, apa salahnya kita jadikan contoh? Ini saya sampaikan sebagai pemacu untuk kita, putra Karawang, agar turut memajukan olahraga di daerah kita,” katanya.
Ia menekankan, dengan potensi dan kekuatan anggaran yang dimiliki Karawang, seharusnya pengelolaan olahraga bisa jauh lebih baik. “Apalagi kalau dilihat dari PAD, Kabupaten Karawang memiliki PAD yang jauh lebih besar dari Kota Bogor. Ini bukan sekadar pembanding, tapi bukti bahwa kesejahteraan atlet dan pelatih bukan hal yang mustahil jika ada kemauan dan keberpihakan dari pihak yang berwenang,” pungkasnya. (LK)