Karawang | Lintaskarawang.com – Seorang pengendara mobil Toyota Calya mengalami kejadian membingungkan terkait pengisian bahan bakar di dua SPBU berbeda di wilayah Jatisari, Karawang. Kejadian tersebut terjadi pada 15 dan 16 Januari 2025 dan membuat pengendara bertanya-tanya tentang keakuratan pengisian bahan bakar di SPBU Balonggandu.
Kejadian di SPBU Balonggandu
Pada 15 Januari 2025, pengendara yang tidak ingin disebutkan namanya mengisi bahan bakar jenis Pertalite senilai Rp50.000 di SPBU Balonggandu, Jatisari. Namun, setelah mengisi, ia menyadari diduga bahwa indikator bensin pada mobilnya tidak mengalami kenaikan sama sekali.
“Saya pikir mungkin sistem indikator di mobil saya yang bermasalah. Saya coba jalan beberapa saat, tapi indikator tetap tidak berubah. Akhirnya saya kembali ke SPBU itu untuk memastikan,” ujar pengendara tersebut.
Meski sudah kembali ke SPBU dan mengantri lagi, ia memutuskan untuk tidak menegur pihak SPBU. “Saya pikir mungkin ada keterlambatan atau delay pada indikator bensin,” tambahnya. Beberapa saat setelah melanjutkan perjalanan, indikator bahan bakar akhirnya bertambah satu strip.
Pengalaman Berbeda di SPBU Pangulah
Keesokan harinya, 16 Januari 2025, pengendara tersebut kembali menggunakan mobilnya untuk perjalanan dengan jarak yang sama. Indikator bensin menunjukkan posisi satu strip lagi. Kali ini, ia memutuskan untuk mengisi bahan bakar di SPBU Pangulah dengan nominal yang sama, Rp50.000.
“Begitu selesai mengisi di SPBU Pangulah, indikator bensin langsung naik dua strip tanpa ada jeda,” ungkapnya. Hal ini membuat pengendara bingung dan membandingkan pengalaman di kedua SPBU tersebut.
Pertanyaan tentang Keakuratan Pengisian
Perbedaan respon indikator bensin pada dua SPBU ini memunculkan pertanyaan besar bagi pengendara tersebut. “Apakah mungkin ada perbedaan kualitas atau kuantitas pengisian di masing-masing SPBU? Padahal nominal yang saya keluarkan sama,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa jarak tempuh dan kondisi mobilnya tidak berubah, sehingga seharusnya tidak ada perbedaan yang signifikan pada pengisian bahan bakar.
Spekulasi dan Dugaan
Beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi perbedaan ini meliputi:
Kualitas atau Kuantitas Bahan Bakar – Kemungkinan adanya ketidaksesuaian dalam takaran pengisian di SPBU tertentu.
Sistem Indikator Mobil – Indikator bahan bakar pada mobil yang mengalami delay atau error sementara.
Kalibrasi SPBU – Kemungkinan adanya masalah kalibrasi pada dispenser pengisian bahan bakar di SPBU Balonggandu.
Namun, tanpa pemeriksaan lebih lanjut, penyebab pasti perbedaan ini masih menjadi misteri.
Harapan Pengendara
Pengendara berharap ada perhatian dari pihak berwenang atau pengelola SPBU untuk memastikan keakuratan takaran bahan bakar. Ia juga mengimbau pengguna kendaraan lain untuk lebih cermat dan waspada ketika mengisi bahan bakar.
“Semoga hal ini bisa menjadi perhatian agar tidak ada pengguna lain yang merasa dirugikan atau bingung seperti saya,” pungkasnya.
Editor: Aan
Penulis: Andri
Sumber: Pantauan Tim Lintas Karawang