EKSPEDISI OWA JAWA SANGGABUANA DIMULAI: MENDATA SELURUH OWA JAWA DI PEGUNUNGAN SANGGABUANA

- Penulis

Sabtu, 3 Agustus 2024 - 06:26

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Karawang, Lintaskarawang.com – SCF (Sanggabuana Conservation Foundation) bersama berbagai pihak melanjutkan pendataan Owa Jawa (Hylobates moloch) di seluruh kawasan Pegunungan Sanggabuana. Pendataan kali ini dilakukan dengan menggandeng BBKSDA Jabar, Perum Perhutani, Denharrahlat Kostrad Sanggabuana, dan didukung penuh oleh PT Astra Otopart. Tujuan dari Ekspedisi Owa Jawa Sanggabuana ini adalah untuk mengumpulkan data yang lebih akurat dan komprehensif guna menyusun program konservasi jangka panjang bagi Owa Jawa di Sanggabuana.

Deby Sugiri, Plt Direktur Eksekutif SCF, menyatakan bahwa Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) bersama para ahli dan peneliti primata serta stakeholder terkait akan terjun langsung ke hutan untuk mengumpulkan data. Ekspedisi ini dimulai pada 31 Juli dan diharapkan selesai pada 9 September 2024. “Kami akan mengumpulkan data populasi, kelompok, perilaku, sebaran kelompok, preferensi pakan, penggunaan ruang, dan kelompok umur masing-masing individu yang bisa teramati secara visual. Data ini akan sangat membantu dalam menentukan program konservasi Owa Jawa di Sanggabuana ke depan,” jelas Deby.

Deby berharap, pendataan yang berlangsung selama sekitar 40 hari ini akan menghasilkan data yang lebih lengkap, termasuk sebaran dan populasi pakan alami. “Dengan demikian, kita akan mengetahui bagaimana sebaran Owa Jawa di hutan, serta preferensi pakan dan sebaran pakan alami mereka. Apakah perlu penambahan pohon pakan atau bahkan pembuatan koridor baru bagi Owa Jawa dan primata lainnya?” tambah Deby.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Vitriana Y.M., SPi., MP, Kepala SKW IV Purwakarta BBKSDA Jabar, menyatakan bahwa Ekspedisi Pendataan Owa Jawa di Sanggabuana merupakan langkah nyata kepedulian banyak pihak dalam pelestarian satwa liar yang dilindungi dan merupakan aset kekayaan alam serta sumber daya genetik penting. “Data yang akurat akan berperan penting dalam upaya pelestarian agar Owa Jawa sebagai primata endemik Jawa dapat lestari dan berkembang biak di habitat alaminya, sehingga terhindar dari ancaman kepunahan,” ujar Vitriana saat ditemui di acara pelepasan Tim Ekspedisi Owa Jawa Sanggabuana di Puncak Sempur.

Baca Juga:  Isu Kecurangan Mewarnai Pemilihan Ketua KONI Karawang, Arnold S.Pd. Diduga Dikepung Dua Rival

Edwin Suhendra, HCGS Division Head Astra Otopart, menambahkan bahwa pelestarian Owa Jawa di Pegunungan Sanggabuana sengaja dipilih karena banyak unit bisnis Astra Otopart Group berlokasi di Karawang dan sekitarnya. “Dengan dekatnya lokasi, diharapkan program ini dapat dilakukan secara berkesinambungan,” ungkap Edwin.

Astra Otopart menyediakan dukungan logistik, peralatan, dan perlengkapan kerja selama pendataan. Edwin berharap tim ekspedisi dapat melakukan pengambilan data secara maksimal dan membawa pulang data-data, termasuk data visual, untuk keperluan pembuatan strategi konservasi Owa Jawa Sanggabuana di masa depan.

Dok istimewa SCF
Dok istimewa SCF

Kawasan yang disurvei adalah hutan seluas sekitar 16.500 hektar yang dikelola oleh Perum Perhutani, mencakup KPH Purwakarta, KPH Bogor, dan KPH Cianjur di bawah Divisi Regional Jawa Barat – Banten. Perum Perhutani telah menetapkan Pegunungan Sanggabuana sebagai kawasan perlindungan untuk menjaga kelestarian dan keanekaragaman hayati.

Deni Mardias, yang mewakili Adm Perum Perhutani KPH Purwakarta, menyatakan kebanggaannya atas keanekaragaman hayati di Pegunungan Sanggabuana. “Ini menunjukkan bahwa hutan Sanggabuana dikelola dengan baik oleh Perum Perhutani, terbukti dengan banyaknya keanekaragaman hayati, bahkan satwa dilindungi seperti macan tutul,” ungkap Deni. “Kami akan terus mendampingi dan terlibat dalam pendataan Owa Jawa di Sanggabuana ini,” pungkasnya. (Red)

Berita Terkait

Sinergitas Polsek Purwasari Bersama Ustad Beton, Tanam Bibit Jagung untuk Ketahanan Pangan
Rescue Karang Taruna Karawang Dorong Aksi Nyata Bersih Sampah di Desa Tegalwaru
FKUB & LBH Bumi Proklamasi Kawal Ketat Kasus HRD PT FCC Hingga Tuntas
Egi Hermawan Sebastian Terpilih sebagai Ketua Karang Taruna Kecamatan Telagasari Periode 2025–2030
RSUD Rengasdengklok Akhirnya Berdiri Berkat Gotong Royong DPRD Karawang
Apel Pembukaan Bupati Cup Dalam Rangka Ulang Tahun Karawang ke 392 Resmi di buka oleh Bupati Karawang
Kekeringan Ancam Sawah di Kutawaluya, Petani Harap Pemerintah dan PJT II Cari Solusi
Pemkab Karawang Pastikan Rekrutmen Pegawai RSUD Rengasdengklok Transparan dan Bebas KKN
Berita ini 10 kali dibaca
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 02:28

Kekeringan Ancam Sawah di Kutawaluya, Petani Harap Pemerintah dan PJT II Cari Solusi

Selasa, 9 September 2025 - 11:11

GC Nilai Langkah Pemkab Karawang Tarik Pajak MBLB dari PT VSM Sudah Tepat

Selasa, 9 September 2025 - 10:22

Penempatan Kepala Sekolah di Lemahabang Dinilai Amburadul, Media Minta Klarifikasi Disdikpora Karawang

Selasa, 9 September 2025 - 06:01

Tokoh Muda Jayakerta Sepakat Dukung RSUD Rengasdengklok Segera Beroperasi

Selasa, 9 September 2025 - 05:52

Sekum Karangtaruna Karawang Dukung Penuh Kehadiran RSUD Rengasdengklok

Selasa, 9 September 2025 - 04:55

Dukungan LBH GMPI: RSUD Rengasdengklok Jadi Solusi Kesehatan Masyarakat Karawang Utara

Selasa, 9 September 2025 - 03:34

Ketua Forum Karawang Utara Bergerak, Angga Dhe Raka: RSUD Rengasdengklok untuk Rakyat, Bukan Ajang Ego Golongan

Senin, 8 September 2025 - 06:52

Diabetasol Lewat Kampanye ‘Stand by You’ Ajak Generasi Produktif Cek Gula Darah

Berita Terbaru

Sosial

Sambut Hari PMI, GIS Peduli Gelar Donor Darah

Rabu, 10 Sep 2025 - 11:03