Karawang, Lintaskarawang.com – Sabtu (6/9/2025). Permasalahan saluran irigasi sudah lama menjadi persoalan pelik yang terus dialami para petani. Situasi yang kerap terjadi adalah ketika air sangat dibutuhkan pada musim tanam, justru dilakukan pengeringan. Sebaliknya, saat petani membutuhkan pengeringan di musim panen, air malah mengalir deras. Kondisi ini jelas merugikan petani dan terus berulang dari waktu ke waktu tanpa adanya penyelesaian yang tuntas.
Koordinasi antara Perum Jasa Tirta II (PJT II) dan Dinas Pertanian dinilai harus menjadi solusi konkret. Perencanaan tata kelola air mesti dibuat tertib, rapi, dan serempak. Jika sudah memasuki musim tanam, maka semua pihak harus fokus pada ketersediaan air. Sebaliknya, ketika musim panen tiba, air harus dikendalikan agar lahan pertanian tetap kering.
Ketidakteraturan pengaturan air ini berpotensi menimbulkan kerugian besar. Apalagi, kebutuhan air sering kali bertolak belakang antara petani di hulu dan di hilir. Saat petani di hulu sudah memasuki masa panen dan tidak lagi membutuhkan air, di hilir justru banyak petani yang baru memulai musim tanam dan sangat membutuhkan pasokan air.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dua kondisi yang saling berlawanan tersebut sama-sama penting, sehingga tanpa adanya koordinasi dan tata kelola yang tepat, hasil pertanian bisa terancam. Padi yang seharusnya dipanen berisiko rusak karena tergenang air, sementara padi yang baru ditanam bisa gagal tumbuh akibat kekeringan.
Melihat hal ini, sistem pengelolaan air harus dibuat seragam agar lebih mudah diatur, tidak menimbulkan konflik antarpetani, serta tidak merugikan salah satu pihak. Pemerintah daerah bersama PJT II dituntut hadir dengan kebijakan yang benar-benar berpihak pada petani sebagai ujung tombak ketahanan pangan.
Permasalahan ini harus dijadikan bahan evaluasi serius. Petani berharap pemerintah segera hadir dengan solusi nyata, bukan sekadar wacana. Sinkronisasi pola tanam dan pengaturan irigasi harus dilakukan agar masalah klasik ini tidak terus berulang, dan petani dapat bekerja dengan tenang tanpa dihantui ancaman gagal panen. (LK)