Karawang, Lintaskarawang.com – Di tengah tingginya angka pengangguran dan harapan warga untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, bisnis tenaga kerja berkedok lowongan kerja justru menjelma menjadi komoditas paling “seksi” dan sangat menguntungkan bagi sebagian oknum tak bertanggung jawab.
Hal ini disoroti oleh sosok aktivis Karawang, Nurdin Syam yang akrab disapa Mr Kim, yang menyampaikan himbauan keras kepada seluruh masyarakat Karawang agar tidak mudah tergiur oleh janji manis para pelaku yang mengatasnamakan rekrutmen kerja. Menurutnya, praktik jual beli lowongan kerja telah merusak sendi keadilan dan menambah beban masyarakat kecil.
“Saya himbau hanya satu hal, jangan pernah memberikan uang di muka kepada siapapun sebelum Anda benar-benar bekerja. Termasuk jika itu oknum HRD langsung, oknum aparatur desa, oknum ORMAS/LSM, oknum wartawan, hingga oknum pejabat Disnaker,” tegas Mr Kim, Rabu (30/7/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menyayangkan bahwa praktik seperti ini sudah dianggap lumrah di tengah masyarakat. Padahal, menurutnya, tindakan tersebut justru mempersempit akses masyarakat tidak mampu untuk mendapatkan pekerjaan secara adil. Ketimpangan pun semakin lebar antara yang mampu membayar dan yang tidak.
“Kalau yang bisa bayar uang pelicin bisa kerja, lalu bagaimana nasib saudara-saudara kita yang orang tuanya hanya buruh tani, tukang beca, penjual keliling? Apa mereka tidak berhak mendapat kesempatan yang sama?” lanjutnya.
Mr Kim menilai praktik ini sebagai penyebab meningkatnya tekanan ekonomi di kalangan bawah. Ketika masyarakat terdesak dan kehilangan harapan, risiko meningkatnya angka kriminalitas juga menjadi tak terhindarkan.
Ia pun berbagi kisah masa lalunya sebagai bentuk empati. Dulu, saat dirinya masih muda dan berjuang mencari kerja, sang ibunda yang hanya penjual kue pastel keliling sampai harus meminjam uang dari rentenir demi biaya ‘masuk kerja’. Namun sayangnya, upaya itu justru berakhir dengan kehilangan rumah dan terlilit utang.
“Saya tulis ini bukan karena saya sudah hebat secara ekonomi. Saya sendiri masih pas-pasan. Tapi saya tahu rasanya susahnya minta ampun cari kerja. Ini cerita nyata saya, bukan karangan,” ucapnya haru.
Mr Kim berharap pemerintah daerah, khususnya Disnaker Karawang, segera membenahi sistem rekrutmen tenaga kerja secara transparan dan terbuka. Ia juga meminta masyarakat untuk berani melaporkan setiap praktik percaloan dan pungli agar Karawang menjadi lebih adil bagi semua kalangan. (LK)