Karawang, Lintaskarawang.com – Sebuah perahu penyeberangan yang beroperasi di Kecamatan Cilebar mengalami insiden tenggelam pada Selasa sore, saat jembatan penghubung di wilayah tersebut sedang dalam perbaikan. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB Jum’at (18/10). Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun sebanyak 20 orang dilaporkan mengalami luka ringan, dan sekitar 14 sepeda motor ikut tenggelam.
Para korban yang mengalami luka ringan segera mendapatkan pertolongan, sementara kendaraan bermotor yang tenggelam dititipkan ke Polsek Cilebar untuk penanganan lebih lanjut. Perahu penyeberangan ini diketahui dikelola oleh pihak swasta yang beroperasi sebagai alternatif sementara bagi masyarakat selama jembatan utama dalam proses perbaikan.
Menurut dugaan awal, insiden ini disebabkan oleh kelebihan muatan, di mana perahu tersebut mengangkut penumpang melebihi kapasitas yang seharusnya. Hal ini menjadi sorotan dari berbagai pihak, termasuk LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Karawang.
Dalam pernyataannya, pihak GMBI menyayangkan kelalaian pengelola perahu yang tidak memperhatikan keselamatan penumpang. Mereka menilai bahwa pihak pengelola seharusnya menyediakan perlengkapan keselamatan seperti pelampung dan sarana lain yang memadai demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Ini adalah bentuk kelalaian yang tidak bisa ditolerir. Keselamatan nyawa warga harus menjadi prioritas utama. Kami berharap pihak terkait segera mengambil langkah tegas agar insiden serupa tidak terulang kembali,” ujar Wakil ketua GMBI Distrik Karawang, Carim.
Saat ini, pihak berwenang masih melakukan investigasi lebih lanjut terkait penyebab pasti insiden tersebut. Masyarakat yang biasa menggunakan perahu penyeberangan tersebut diimbau untuk lebih berhati-hati dan mengikuti aturan keselamatan yang ada.
Perbaikan jembatan yang menjadi penghubung utama di Kecamatan Cilebar diharapkan dapat segera selesai agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. (Red)
