Karawang, Lintaskarawang.com – Sejumlah flora-fauna langka di Pegunungan Canggah, termasuk Gunung Bukit Tunggul, Gunung Canggah, Gunung Jambu, dan Gunung Kadaka, baru-baru ini berhasil diidentifikasi oleh tim Sagunung Samaung. Pegunungan Canggah, yang terletak di Jawa Barat dan meliputi tiga Kabupaten, yaitu Subang, Bandung, dan Sumedang, menjadi tempat penelitian yang menarik bagi para ahli.
Salah satu flora langka yang berhasil teridentifikasi adalah tanaman pemakan serangga, kantong semar jenis Nepenthes gymnamphora. Sementara itu, fauna langka yang berhasil terdata antara lain Owa Jawa, Lutung Jawa, Surili, dan Elang Ular. Selain itu, jejak-jejak cakaran tanah dan pohon, serta fases karnivora besar, juga berhasil ditemukan di kawasan hutan Pegunungan Canggah.
![Tanaman Kantong Semar, Nepenthes gymnamphora](https://lintaskarawang.com/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240307-WA0024.jpg)
Menurut Iis Rochati, Ketua Yayasan Sagunung Samaung, tim berhasil mendata flora-fauna langka ini selama seminggu pada awal Maret 2024. “Survey ini kami lakukan bersama anak-anak Sagunung Samaung dalam rangka pra ekspedisi untuk mendata biodiversitas kawasan Pegunungan Canggah,” ungkapnya.
Pendataan tersebut bertujuan untuk mendata keanekaragaman hayati terutama flora-fauna langka dilindungi di kawasan tersebut, serta untuk mendata mata air dan mitigasi bencana. Rencananya, pendataan akan dilakukan selama kurang lebih dua bulan, dengan pelaksanaan setelah lebaran tahun ini.
Dalam pendataan tersebut, Ceu Iis dibantu oleh tim Sanggabuana Wildlife Ranger dari Sanggabuana Conservation Foundation (SCF), serta beberapa peneliti dan ahli dari beberapa lembaga dan universitas. Hasil pendataan tersebut diharapkan dapat menjadi rujukan pengelolaan kawasan Pegunungan Canggah di masa depan, termasuk potensi perubahan fungsi kawasan hutan untuk tujuan penyelamatan. (Red)